√ HSI 01 - Halaqah 20 - Riya | Senusapedia

HSI 01 - Halaqah 20 - Riya

HSI 01 - Halaqah 20 - Riya by ummu aufa

📘 Silsilah Belajar Tauhid
🔊 Halaqah 20 | Riya
👤 Ustadz DR. Abdullāh Roy, MA
------------------------------------------------------------------------------------------------
Halaqah yang ke-20 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang “Riyā”.

Ayyuhāl ikhwāh, Riyā’ adalah seorang mengamalkan sebuah ibadah bukan karena ingin pahala dari Allāh, akan tetapi ingin dilihat manusia dan dipuji. Riyā’ hukumnya HARAM dan dia termasuk syirik kecil yang samar, yang tidak mengeluarkan seseorang dari Islam. 

Riyā’ adalah di antara sebab tidak diterimanya amal ibadah seseorang, bagaimanapun besar amalan tersebut. Rasūlullāh ﷺ bersabda : 

ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺃَﻧَﺎ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﺍﻟﺸُّﺮَﻛَﺎﺀِ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙِ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻼً ﺃَﺷْﺮَﻙَ ﻓِﻴﻪِ ﻣَﻌِﻲ ﻏَﻴْﺮِﻱ ﺗَﺮَﻛْﺘُﻪُ ﻭَﺷِﺮْﻛَﻪُ 

“Allāh berkata: ‘Aku adalah Zat yang paling tidak butuh dengan syirik. Barangsiapa yang mengamalkan sebuah amalan dia menyekutukan Aku bersama yang lain di dalam amalan tersebut maka Aku akan meninggalkannya dan juga kesyirikannya’.” (HR Muslim)

Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik yang kecil tidak ada harapan untuk diampuni Allāh, artinya dia harus di adzab supaya bersih dari dosa riyā’ tersebut, berbeda dengan dosa besar yang ada di bawah kehendak Allāh, ; 

◆ Kalau Allāh menghendaki maka akan diampuni langsung dan, 
◆ Kalau Allāh menghendaki maka akan diadzab. 

Mereka berdalil dengan keumuman ayat: 

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﺎ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺃَﻥْ ﻳُﺸْﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮُ ﻣَﺎ ﺩُﻭﻥَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ 

“Sesungguhnya Allāh tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki.” (QS An Nisā: 48)

Tahukah kita siapa orang yang pertama kali nanti akan dinyalakan api neraka dengan mereka? Mereka bukanlah preman-preman di jalan atau pembunuh yang kejam tapi mereka justru adalah orang-orang yang beramal shalih. mereka adalah orang yang: 

• ⑴ Mengajarkan Al Qurān supaya dikatakan sebagai seorang qāri, seorang yang suka membaca, 
        seorang yang mahir membaca. 
• ⑵ Orang yang berinfaq supaya dikatakan dermawan. 
• ⑶ Berjihad supaya dikatakan sebagai seorang pemberani. 

Beramal bukan karena Allāh, Sebagaimana hal ini dikabarkan oleh Nabi ﷺ dalam hadits yang shahih. Oleh karena itu, saudara sekalian, ikhlash-lah di dalam beramal..dan ikhlash adalah barang yang sangat berharga. Para salaf kita, merekapun merasakan beratnya memperbaiki hati mereka. 

Dan hanya kepada Allāh kita meminta keikhlashan di dalam beramal, menjauhkan kita dari riyā’, sum’ah, ‘ujub dan berbagai penyakit hati. dan marilah kita biasakan untuk menyembunyikan amal kita kecuali kalau memang ada mashlahat yang lebih kuat. 

Untuk mendengarkan Audio Kajian di atas, silahkan bergabung dengan grup HSI Abdullah Roy. Dapatkan informasi pendaftaran pada website resmi HSI .

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel