√ HSI 08 - Halaqah 18 - Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 16 | Senusapedia

HSI 08 - Halaqah 18 - Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 16

hsi 8 kajian 18

📘 Silsilah Beriman Kepada Rasul Allah
🔊 Halaqah 18 | Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 16
👤 Ustadz DR. Abdullāh Roy, MA
------------------------------------------------------------------------------------------------

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke delapan belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul alaihimussalam adalah tentang “Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 16”.

Diantara dalil dari As-Sunnah atas adanya Al Karomah:

1. Kisah Abu bakar Ash Shidiq radhiyallahu ‘anhu ketika memberi makan sebagian ahlussuffah yang datang kepada beliau. Setiap kali mereka mengambil satu suapan maka makanannya justru bertambah banyak. [diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim].

2. Kisah dua orang shahabat Nabi ﷺ, yaitu Usaid bin Hudhair dan Abbad bin Bisyr semoga Allah meridhoi keduanya.
Ketika keduanya keluar dari sisi Nabi ﷺ, di suatu malam yang gelap gulita dan di depan mereka ada cahaya, kemudian ketika mereka berpisah terbagilah cahaya tersebut menjadi dua. [diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari].

3. Kisah Juraij seorang laki-laki yang shaleh dari kalangan Bani Israel yang dituduh berzina dengan seorang wanita, ia mengaku hamil karena Juraij. Kemudian ketika wanita tersebut melahirkan maka Juraij mengusap kepala bayi tersebut, sehingga bayi tersebut bisa menyebutkan siapa sebenarnya bapaknya. [diiriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim]


Kemudian di sana ada beberapa keterangan yang berkaitan dengan Al Karomah:

1. Al Karomah yang paling agung bagi seorang hamba adalah istiqomahnya dia di atas jalan yang lurus.

2. Al Karomah bagi para wali Allah adalah ayat atau mukjizat bagi para Nabi, karena wali Allah tidak mendapatkannya kecuali karena keimanan dia kepala rasul tersebut.

3. Al Karomah akan tetap ada sampai akhir zaman.

4. Al Karomah tidak dijadikan ukuran seseorang lebih afdhol daripada orang yang tidak mendapatkan Al Karomah. Yang demikian karena Al Karomah terjadi diantaranya untuk menguatkan keimanan orang tersebut. Oleh karena itu Al Karomah di zaman shahabat radhiyallahu ‘anhum lebih sedikit daripada Al Karomah di zaman tabi’in, karena iman dan keyakinan para shahabat lebih kuat dari pada keimanan dan juga keyakinan para tabi’in.

5. Jangan sampai seseorang terjerumus ke dalam pengingkaran terhadap Al Karomah seperti orang-orang Falasifah & juga Mu’tazilah.
Dan jangan sampai seseorang berlebih-lebihan di dalam masalah Al Karomah seperti orang-orang yang menjadikan Al Karomah sebagai ukuran kewalian.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan Insya Allah akan kita lanjutkan pada halaqah-halaqah berikutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullah Roy

Di kota Al-Madinah

Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.

Untuk mendengarkan Audio Kajian di atas, silahkan bergabung dengan grup HSI Abdullah Roy. Dapatkan informasi pendaftaran pada website resmi HSI .

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel