√ HSI 08 - Halaqah 6 - Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 4 | Senusapedia

HSI 08 - Halaqah 6 - Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 4

hsi 8 kajian 6

📘 Silsilah Beriman Kepada Rasul Allah
🔊 Halaqah 6 | Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 4
👤 Ustadz DR. Abdullāh Roy, MA
------------------------------------------------------------------------------------------------

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين 

Halaqah yang keenam dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Rasul Allāh *Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 4*. 

Diantara cara beriman kepada para rasul adalah meyakini bahwa mereka maksum yaitu terjaga dari dosa besar seperti:


  • Zina 
  • Mencuri 
  • Menipu 
  • Sihir 
  • Membuat berhala, dll 

Ini adalah kesepakatan umat, adapun orang Yahudi & Nashrani maka mereka menganggap para Nabi dan Rasul melakukan Dosa besar, seperti keyakinan bahwa Nabi Harun dialah yang membuat berhala & keyakinan bahwa Nabi Ibrahim mengorbankan Istri nya (Sarah) kepada Firaun & seperti keyakinan bahwa Nabi Luth alaihi salam mabuk dll. 

Adapun Dosa kecil maka menurut sebagian besar ulama terkadang seorang Nabi melakukan dosa kecil namun  tidak sampai berhubungan dengan wahyu & dengan cepat sekali mereka Bertaubat kepada Allāh ajja wajalla. 
Nabi Adam alaihi salam beliau dilarang untuk memakan buah tertentu didalam  Surga, akan tetapi beliau melanggarnya kemudian beliau mengatakan :

 رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

[QS Al-A’raf 23]

“wahai Rabb kami, kami telah mendholimi diri kami sendiri & seandainya Engkau tidak mengampuni dosa kami & menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi”
Nabi Nuh alaihi salam meminta kepada Allāh supaya menyelamatkan anaknya yang kafir, maka Allāh ajja wajalla menegur beliau & menasihati beliau kemudian beliau  langsung meminta kepada Allāh seraya berkata:

قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

[QS Hud 47]

“beliau berkata _wahai Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari meminta kepadaMu sesuatu yang tidak aku memiliki ilmu tentangnya dan seandainya Engkau tidak mengampuniku & menyayangi aku, niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi_”
Nabi Musa alaihi salam pernah memukul orang kifti (orang Mesir) yang berakibat terbunuhnya orang tersebut ini adalah dosa kecil karena pukulan Nabi Musa alaihi salam sebenarnya tidak mematikan & beliau shallahu’alaihi wa sallam juga tidak bermaksud untuk membunuh, Nabi Musa alaihi salam mengiringi kesalahan ini dengan Taubat kepada Allāh. 

Allāh berfirman:

قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

[QS Al-Qasas 16]

“Beliau berkata _wahai Rabbku sesungguhnya aku mendholomi diriku sendiri maka ampunilah aku_, maka Allāh pun mengampuni beliau sesungguhnya Allāh adalah Dzat Yang Maha Pemgampun lagi Maha Penyayang”
Nabi Yunus alaihi salam pernah marah meninggalkan kaumnya karena mereka tidak menerima dakwah beliau & setelah ditelan ikan yang besar, Nabi beliaupun segera meminta ampun kepada Allāh. 
Allāh berfirman:

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

[QS Al-Anbiya’ 87]

“dan ingatlah kisah dzunnun yaitu Yunus ketika dia pergi dalam keadaan marah lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau Maha Suci Engkau sungguh aku termasuk orang-orang yang dzolim”
Nabi Muhammad ﷺ ketika sedang mendakwahi pembesar Qurais datang kepada beliau Ibnu Ummi Maktum ingin bertanya tentang sesuatu, maka beliau bermuka masam & berpaling, Allāh pun menurunkan firman-Nya:

عَبَسَ وَتَوَلَّىٰ

أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَىٰ

وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ

أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَىٰ

[QS ‘Abasa 1-4]

“Dia (Muhammad) berwajah masam & berjalan karena seorang buta telah datang kepadanya. & tahukah engu(wahai Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya atau dia ingin mendapatkan pengajaran yang memberi manfaat kepadanya”.
Setelah itu Rasulullãh ﷺ pun memuliakannya sebagaimana yang dikabarkan oleh Annas bin Malik radiallahu anhu yang diriwayatkan oleh Abu Ya’la didalam Musnad nya. 

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

Abdullāh Roy

Di kota Al-Madīnah 


Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA *Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

Untuk mendengarkan Audio Kajian di atas, silahkan bergabung dengan grup HSI Abdullah Roy. Dapatkan informasi pendaftaran pada website resmi HSI .

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel